Assalamualaikum
Saya ingin
bertanya tentang sebuah ayat dlm Al-Qur'an yg menyebutkan kisah tentang dua
orang malaikat di Negri Babil yg bernama Harut dan Marut. Sebenarnya siapakah dua
malaikat yg bernama Harut dan Marut tersebut ?
Atas
perhatian Ust. saya ucapkan terimakasih. Wassalam
Zae
Jawaban
Waalaikumussalam
Wr Wb
Saudara Zae
yang dimuliakan Allah swt
Allah swt
berfirman :
(
(
وَاتَّبَعُواْ
مَا تَتْلُواْ الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ
وَلَكِنَّ الشَّيْاطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ
عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ
أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ
مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُم
بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا
يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُواْ لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي
الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْاْ بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُواْ
يَعْلَمُونَ
Artinya : “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al Baqoroh : 102)
Syeikh
Athiyah Saqar menyebutkan bahwa di beberapa buku tafsir disebutkan kedua
malaikat itu telah diturunkan ke bumi sebagai fitnah sehingga Allah swt
mengadzab mereka berdua dengan menggantung kedua kaki mereka, perkataan para
mufassir ini bukanlah hujjah (dalil) dalam hal ini, hal itu berasal dari
warisan masyarakat Babilonia dan penjelasan orang-orang Yahudi serta
kitab-kitab Nasrani.
Dan
perkataan mereka yang paling dekat tentang kedua malaikat tersebut adalah bahwa
masyarakat saat itu mendapatkan fitnah dengan para tukang sihir sehingga mereka
mengangkat para tukang sihir itu sampai ke derajat para nabi. Kemudian Allah
swt menurunkan dua malaikat untuk mengajarkan kepada manusia sihir agar mereka
bisa membedakan antara sihir dengan kenabian serta memperingatkan mereka
tentang fitnah terhadapnya. Atau—ada juga yang mengatakan—bahwa mereka berdua
adalah dua orang yang memiliki ilmu dan akhlak mulia sehingga menjadi fitnah di
masyarakat dan mereka memberikan kepada kedua orang itu nama dua malaikat. Hal
ini dari aspek penyerupaan dan gaya bahasa yang sudah difahami sejak dahulu
sebagaimana saat ini nama Malaak digunakan untuk seorang yang istimewa.
Didalam
cerita-cerita kuno masayarakat Babilonia terdapat dua orang yang memiliki nama
mirip yaitu Harut dan Marut. Masyarakat saat itu begitu kagum dengan mereka
berdua sehingga memberikan kepada keduanya nama dua malaikat. Bahkan kekaguman
mereka terhadap keduanya pun bertambah sehingga meyakini bahwa mereka berdua
adalah Tuhan.
Kemudian
orang-orang Yahudi mempelajari peninggalan dari kedua orang itu berupa hikmah
dan sihir yang menjadikan mereka lebih disibukkan olehnya daripada Kitab Allah
dan mereka pun membuang Kitab Allah itu dibelakang punggung mereka.
Tidak
diperbolehkan bagi kita untuk merujuk kepada cerita-cerita yang dikatakan
mereka itu tentang malaikat yang bertentangan dengan kemaksuman mereka. Para
malaikat tidaklah maksiat kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan kepada
mereka dan mereka pun melakukan apa-apa yang diperintahkan-Nya, firman Allah
swt :
Artinya : “Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (QS. Al Anbiya : 26 – 27)
Artinya : “Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.” (QS. Al Anbiya : 26 – 27)
Artinya : “Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.” (QS. Al Anbiya : 19 – 20) – (Fatawa Al Azhar juz VII hal 436)
Firman Allah
swt :
$!
Artinya : ”dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut”
Sayyid Qutb mengatakan bahwa terdapat kisah tentang keduanya yang sudah diketahui dimana orang-orang Yahudi atau para setan telah menganggap bahwa mereka berdua (Harut dan Marut) mengetahui tentang sihir dan mengajarkannya kepada manusia dan kedua malaikat itu menganggap bahwa sihir itu diturunkan kepada mereka berdua! Kemudian Al Qur’an membantah kebohongan ini, kebohongan yang menyatakan bahwa sihir diturunkan kepada kedua malaikat itu.. Selanjutnya Allah swt menjelaskan hal yang sebenarnya, bahwa kedua malaikat itu hanyalah fitnah dan menjadi cobaan bagi manusia untuk sebuah hikmah yang ghaib. Kedua malaikat itu mengatakan kepada setiap orang yang mendatangi dan meminta mereka berdua untuk mengajarinya sihir,
$!
Artinya : ”dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut”
Sayyid Qutb mengatakan bahwa terdapat kisah tentang keduanya yang sudah diketahui dimana orang-orang Yahudi atau para setan telah menganggap bahwa mereka berdua (Harut dan Marut) mengetahui tentang sihir dan mengajarkannya kepada manusia dan kedua malaikat itu menganggap bahwa sihir itu diturunkan kepada mereka berdua! Kemudian Al Qur’an membantah kebohongan ini, kebohongan yang menyatakan bahwa sihir diturunkan kepada kedua malaikat itu.. Selanjutnya Allah swt menjelaskan hal yang sebenarnya, bahwa kedua malaikat itu hanyalah fitnah dan menjadi cobaan bagi manusia untuk sebuah hikmah yang ghaib. Kedua malaikat itu mengatakan kepada setiap orang yang mendatangi dan meminta mereka berdua untuk mengajarinya sihir,
$
Artinya : “Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir".
Artinya : “Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir".
Sekali lagi
kita dapati Al Qur’an yang menyatakan bahwa mempelajari dan menggunakan sihir
adalah suatu kekufuran. Hal ini disebutkan melalui lisan dua malaikat, yaitu
Harut dan Marut.
Dan ada
sebagian manusia yang memaksa untuk belajar sihir dari kedua malaikat itu
walaupun telah diingatkan dan diberitahu. Maka pada saat itu terjadilah fitnah
pada sebagian orang-orang yang yang terkena fitnah :
(
Artinya : “Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya”
Artinya : “Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya”
Inilah suatu
keburukan yang telah diingatkan oleh kedua malaikat itu.... Di sini Al Qur’an
menyatakan sebuah kalimat wawasan islam yang mendasar yaitu tidaklah segala
sesuatu terjadi di alam ini kecuali dengan izin Allah swt.
Artinya : “dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah”
Artinya : “dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah”
Dengan izin
Allah maka terjadilah sebab-sebab suatu perbuatan, memunculkan bekas-bekasnya
dan terealisasi hasil-hasilnya.. Inilah kaidah suatu kalimat yang harus tampak
jelas didalam hati seorang mukmin. Permisalahn yang paling dekat adalah apabila
anda mengulurkan tangan anda ke api maka ia akan terbakar namun tidaklah
terjadi kebakaran itu kecuali dengan izin Allah swt.
Allah lah
yang menjadikan api itu membakar dan menjadikan tangan anda terbakar olehnya.
Dia juga Maha Kuasa menghentikan kekhususan itu untuk tidak mengizinkan
kekhususan itu terjadi, seperti apa yang terjadi terhadap Ibrahim as. Demikian
pula sihir yang memisahkan antara seseorang dengan isterinya, dan terjadinya
akibat itu dengan izin Allah swt dan Dia swt juga Maha Kuasa untuk menghentikan
kekhususan ini untuk tidak terjadi.....
Kemudian Al
Qur’an menyatakan hal sebenarnya yang mereka pelajari dan apa yang memisahkan
antara mereka dari isterinya... sesungguhnya itu adalah kejahatan yang menimpa
diri mereka sendiri dan bukanlah kebaikan :
Artinya : “dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat.”
Artinya : “dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat.”
Dan cukuplah
kejahatan ini adalah kekufuran yang menjadi mudharat sesungguhnya yang tidak
ada manfaat didalamnya.
Artinya : “Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat”
Sesungguhnya
mereka telah meyakini bahwa apa yang mereka beli (sihir itu) tidaklah ada
bagian baginya di akherat, yaitu ketika mereka memilih untuk membelinya maka
hilanglah seluruh persediaan miliknya di akherat dan juga setiap bagiannya...
Maka sungguh
buruklah apa yang diri mereka beli seandainya mereka mengetahui kenyataan dari
transaksi tersebut :
Artinya :”dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” --(Fi Zhilalil Qur’an juz I hal 95 – 96)
Artinya :”dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” --(Fi Zhilalil Qur’an juz I hal 95 – 96)
Tentang
pengajaran sihir yang diberikan Harut dan Marut ini, telah diriwayatkan dari
Ali ra yang mengatakan bahwa kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia
tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka
melakukan sihir. Az Zajjaj mengatakan bahwa perkataan itu adalah juga pendapat
kebanyakan ahli bahasa. Artinya bahwa pengajaran kedua malaikat itu kepada
manusia adalah berupa larangan, keduanya mengatakan kepada mereka,”Janganlah
kalian melakukan ini (sihir) dan janganlah kalian diperdaya dengannya sehingga
kalian memisahkan seorang suami dari isterinya dan apa yang diturunkan kepada
mereka berdua adalah berupa larangan.” (al Jami li Ahkamil Qur’an juz II hal
472)
Wallahu Alam
No comments:
Post a Comment